Minggu, 18 Agustus 2013

~ ku sebut keluarga mas mansur ku ~


“Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu” (Qs. Annisa’ :1 )

Seringkali kukatakan tak pernah dalam otakku bayangan tempat bahkan nama solo akan jadi tempat tinggalku, kepada semua orang yang bertanya mengapa solo jadi pilihan untukku menuntut ilmu.

Entah apa alasan yang paling mendasar aku jatuhkan pilihan ke kota solo, yang kutahu adalah kota itu salah satu rekomendasi dari seorang sahabat yang sangat baik Ahmad Saifuddin Zuhri, dia salah satu sahabat yang sangat ingin aku meneruskan kuliah dia juga pernah berjanji untuk membantuku agar bisa kuliah, dan....janji itu ia tepati. Dia mengirim pesan agar aku itut seleksi beasiswa untuk kuliah ditempatku sekarang dengan pilihan jurusan bebas. Terus dan setiap hari dia up date informasi untukku mencarikan tempat dan teman untuk mempermudah dan membantuku di kota itu juga karena mamaku yang hebat dengan terus membariku motivasi. Masih sangat ku ingan kalimat motivasi itu “ solo sama jogja jauh mana?? Masih jauh jogja kan?? Ya sudah berangkat sana..!! solo itu dekat kalau mau mencari ilmu” dan setiap kali orang bertanya tentang pendapat orang tuaku selalu kujawab dengan kalimat ajaib ini yang sanggup membawaku. Dan yaaah..... aku berada di kota ini sekarang....!!!

The spirit of java itu jargon kota ini. Pasti semua akan tau nama kota yang punya jargon tersebut. SOLO atau aku lebih suka menyebutnya SURAKARTA karena menurutku nama surakarta lebih unik dan menarik. gak jauh dengan uniknya nama MOJOKERTO haha narsis dikit untuk kotaku sendiri.

Kini... aku sudah 2 tahun menghirup udara kota surakarta, banyak hal yang aku dapat belajar dari jauhnya kota ini.

Salah satunya adalah arti sebuah keluarga. Kurasa sekarang cintaku terhadap keluargaku lebih besar bahkan seiring bertambahnya hari aku merantau ~ haha anggap sajalah aku merantau~ bahkan aku lebih bisa merasakan betapa berharganya sebuah pertemuan dengan keluarga. Terkadang saat rasa rindu itu menyerang tak jarang aku menangis yang dulu tak pernah kulakukan karena aku tak pernah merasakan rindu keluarga, alasannya....tak perlu ada penjelasan disini hehehe jadi novel nanti ckckckck :P. Tapi....sekarang inilah yang terjadi, menangis saat aku rindu rumah, ayah, mama, kakak juga adhek-adhekku yang 3 juga yang 1 tambah lagi keponakan yang sekarang akan tambah lagi jg 6 J

Tak hanya itu, di kota surakarta sekarang menjadi sangat istimewa untukku, aku menemukan keluarga baru sodara baru, mungkin bisa ku sebut keluarga mas mansur karena aku tinggal di pesma KH. Mas Mansur juga karena aku berada di IMM KH. Mas Mansur, inilah yang sekarang menjadi keluargaku sodaraku.

Meskipun ada yang datang dan pergi karena itu sudah menjadi hukum alam, tak apalah...meskipun begitu mereka yang pergi masih menempati ruang prestisiusnya sendiri *disini.

Ingin kusebut nama mereka satu persatu J

Desinta Diotya Rahma, Muflihatul Ulfa, Faliha Muthmainnah, Fitri Fauziah, Erlina Budi Rahayu, Firtia ‘Amalia, Zulfia,Nor Liza Binti Samidjan  Wahyu Cahyani, Qomaroh, Mia Nurlaeli, Farida Hikmawati Afni Salsabillah, Febriana Falahalaila, Joko Triyanto, Nurul Fikri, Muhammad Saiful Mustaqim, Nurul Fikri, Hendra, Ihlas, Galuh Andi Luxmana, Rizky Atho’ullah, Mario Prakoso, Sadam Husain, M. Fajrul Falakh, Riki Purnomo, Darmawan, M.Shobirin, Budi Prakoso, Endah Dwi Puji, Ulva Erida, M. Rizky Andriayanto, Ika. P, Asho’.









 










**maaf yaa yang belum ku sebut, bukan berarti aku lupa kalian tp aku hanya lupa nama kalian saja saat ku tulis ini hehehe
maaf yang banya yaaa
J

** nama nama ini bukan dari bagian keluarga mas mansur tapi mereka juga bagiku adalah keluarga karena kami beraja di bendera juang yang sama IMM. Yang menginspirasi dan mereka juga kalian semuanya orang hebat kurasa, inilah yang semakin membuatku merasa Allah Sangat sayang padaku. Dan semakin mensyukuri keberadaanku di Surakarta.

Azzaky khoiruddin, Najib Al Faruq, Taufiq, Bakhtiyar, Abdurrahman, Siti Aisyah Diana, dan seemuanyaa J

Dan selalu kukatakan dalam diri ini bersyukur aku bertemu dengan mereka, walaupun mungkin aku tak pantas berada dalam hidup mereka. Tapi tak apalah mungkin ini takdir Allah untukku dan aku bersyukur punya keluarga ini, kalian semua orang hebat. aku mencintai mereka juga merindukan mereka seperti saat ini, saat aku berpisah dengan mereka.

Kutipan sebuah perkataan teman yang menyejukkan “ saat ini mungkin kita tidak disatu tempat yang sama, tapi keikhlasan, kesungguhan, dan keimanan ada pada puncakknya. Karena adanya jalan ukhuwah diantara kita dalam mengarungi kehidupan. Semoga hal ini berlanjut sampai kita berpisah dan dapat dipertemukan lagi, semoga kekuatan dalam perjuangan selalu ada dan selalu tersalurkan dalam meniti jalan hidup sampai kita memejamkan mata, meninggalkan dunia ini. Berbahagialah wahai sahabat dan saudaraku”.

Walaupun kadang kita menghadapi jalan berbatu yang tajam juga menemukan jalan buntu atau ada percikan api yang membuat kita panas dan terbakar, percayalah itu bisa kita atasi, bisa kita selesaikan, bisa kita dinginkan dan bisa kita temukan jalan itu hingga ukhuwah ini menjadi kuat dan semakain mengeratkan cinta serta ukhuwah diantara kita. Hingga mendewasakan keluarga ini.

Semoga ukhuwah ini abadi dan kita bisa bersua disurga.
Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihil qulub,
qadijtama-at 'alaa mahabbatik,
wal taqat 'alaa tha'atik,
wa tawahhadat 'alaa da'watik,
wa ta ahadat ala nashrati syari'atik.
Fa watsiqillahumma rabithataha,
wa adim wuddaha,
wahdiha subuulaha,
wamla'ha binuurikal ladzi laa yakhbu,
wasy-syrah shuduroha bi faidil imaanibik,
wa jami' lit-tawakkuli 'alaik,
wa ahyiha bi ma'rifatik,
wa amitha 'alaa syahaadati fii sabiilik...
Innaka ni'mal maula wa ni'man nashiir.

Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya hati-hati kami ini,
telah berkumpul karena cinta-Mu,
dan berjumpa dalam ketaatan pada-Mu,
dan bersatu dalam dakwah-Mu,
dan berpadu dalam membela syariat-Mu.
Maka ya Allah, kuatkanlah ikatannya,
dan kekalkanlah cintanya,
dan tunjukkanlah jalannya,
dan penuhilah ia dengan cahaya yang tiada redup,
dan lapangkanlah dada-dada dengan iman yang berlimpah kepada-Mu,
dan indahnya takwa kepada-Mu,
dan hidupkan ia dengan ma'rifat-Mu,
dan matikan ia dalam syahid di jalan-Mu.
Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
Aamiin...