Jumat, 13 Mei 2016

doaku lek

percakapan semalam
membuatku kembali berfikir apakah kali ini aku mundur saja? namun jika benar terjadi bagaimana bisa aku selanjutnya bangkit lagi.
maka ku putuskan merubah kalimat doaku
" Allah yang Maha membolak balikkan hati, yang maha lembut, yang maha penyayang, yang maha mendengar, Engkau sang sutradara handal mudahan lah tujuannya dan jadikanlah aku menjadi salah satu tujuannya, Allah aku meminta lek kepada Mu. amin..."
aku ingin meletakkan cita cita
juga tujuan
 namun aku harus mengubah paradikma bahwa wanita harus berpendidikan tinggi juga tujuan, bukan untuk dirinya namun untuk orang tua dan juga keluarganya, suami tercinta serta anak yang menjadi agen perubahan.



lek

Muhammad fadli robi
Aku tak begitu kenal orang ini
Siapa dia sebenarnya
Bagaimana dia sebenarnya

Fadli yang ku tau adalah nama itu yang selalu ku sebut dalam doa
Berharap keajaiban itu ada padanya

jatuh, sepi, sendiri


Kata lelah mungkin salah satu pilihan yang tepat untuk ku jadikan kunci dalam kehidupan cintaku. Fase yang sama terus berulang tanpa ada ujung.
Sendiri dan kesepian.
Mungkin benar aku punyaa banyak sekali teman, dimanapun seluruh indonesia hampir aku punya teman di sana
 Laki laki maupun perempuan.
Tapi entahlah aku masih merasa sendiri dan sepi.

Kata orang aku ceria cerewet
Namun percayalah itu hanya kamuflase
copingku saja untuk tidak terlihat serapuh itu
Untuk menjaga agar aku tetap eksis.
Lagi – lagi nyatanya aku hanyut dalam sepi
Bersorak dalam kesendirian.

Lelah berkali aku bangkit dan mencari keramaian
Nyatanya tetap saja aku masih terjebak dan terhimpit dalam kesunyian
Terbelenggu dalam kesendirian
Alhamdulillah Allah masih sayang kepada ku
Kalau tidak, mungkin aku sudah gila bertemankan kesepian.
Kisah cinta yang berkali kali hanya sebuah oase saja
Indah menyegarkan namun nyatanya gersang dan kering
Ramai dan menawarkan kenyamanan nyatanya pelukannya tetap sepi
Rasanya aku ingin menyudahi dan tak pernah berharap atas nama cinta
Kenyataannya nurani berteriak bahwa aku manusia yang tunduk pada kodrat
Wanita tua yang butuh sandaran yang juga manusia
Teman berbagi dan berjalan

Sampai hari ini sebenarya masih ada api pengharapan
Untuk mengusir sendiri dan kesepian
Namun yang paling tidak bisa
Tidak pernah sanggup adalah
Aku harus terjatuh lagi, gagal dan hancur
Menangis, meratap dan gundah

Sungguh tak sanggup jatuh lagi.

Buzomb~ 12 mei 2016
My room really room

Kamis, 12 Mei 2016

k e l u a r

Bercita-cita menjadi yang terbaik adalah impian semua orang, perlahan mewujudkan impian juga bagian dari keinginan setiap insan. Termasuk aku.
Wanita single yang sudah tua hampir 27 tahun dan sebulan lagi berusia 28 tahun. Belum menikah apalagi mapan dalam hal perekonomian dan kemandirian. Semuanya masih tergantung pada keputusan orang tua yang tidak jarang pula eh bahkan serinya aku membantah dan maksakan diri sehingga label anak nakal pun masih melekat pada diriku yang notabene sudah tua ini.
Telat mengenal dunia yang kurasa berdampak pula dengan ketelatan semua yang terjadi dalam hidupku. Aku baru mengenal dunia ketika usia 23 untuk merantau mencari ilmu, wau disana banyak hal keindahan dan kepahitan. Aku memang dari kecil ingin sekali segera ketika dewasa kelur rumah dan mengenal dunia, melakukan banyak hal yang selama ini tak pernah ku lakukan dan mendapat ijin, kecuali aku sekali lagi ku tegaskan membantah dan membelot menjadi anak nakal demi rasa penasaran dunia luar. Kali ini pun sama. Rasa ingin ku merantau makin kuat setelah ku temukan alasan sebenarnya adalah aku ternyata tidak tahan dengan kata kasar dan suara yang keras.
Dirumahku sebenarnya hal demikian adalah biasanya karena memang watak kedua orang tuaku begitu ya maklum lah orang jawa timur. Dari kecil sebenarnya sudah biasa di perlakukan begitu tapi entahlah kini aku tak tahan dengan kata kasar dan suara keras pun bentakan. Rasanya dunia sempin ketika mendengar itu, runtuh dan aku adalah manusia tak berguna. Makanya aku selalu berusaha untuk keluar dari rumah ini, bukan karena aku anak yang tidak berbakti tapi aku hanya ingin menghindar dari suara keras kata kasar dan bentakan.
Tau..? aku sekarang akan selalu luluh dengan laki laki yang sabar bersuara lembut.