Entahlah
yang tertulis dalam takdir di lauh mahfus sana, cerita bagaimana yang sedang
tersusun di sana hingga ini menjadi jalan ku dan cerita ku. Aku tak pernah tahu
karena aku memang hanyalah manusia yang tak pernah tahu takdir untukku.
Berawal
dari sebuah event terbesar salah satu
ikatan organisasi kemahasiswaan ternama di Indonesia, event yang akan
melibatkan banyak orang, banyak instansi, dan di event inilah aku bertemu
dengan orang ini, orang yang awalnya aku remehkan. Jangan salahkan aku yaa secara
dari segi penampilan dan raut muka gag meyakinkan untuk seorang yang memiliki
jabatan berpengaruh apa lagi di jawa tengah. Penampilannya, gesturnya, raut
mukananya, ah...pokoknya semua lah, Begitu pendiam hingga benar benar ku
remahkan.
Suat
saat aku membuktikan sendiri bahwa dia memang benar-benar orang berpengaruh di
salah satu ikatan mahasiswa di jawa tengah. Lemah lembut, bahasanya halus,
ngalah juga sabar begitu lah orangnya, lebih banyak berbuat dari pada
berbicara. Lebih banyak melayani dari pada dilayani, tak banyak pula yang
memperhatikan dia yah karena orangnya memang lebih banyak diamnya. Hidup di
dunianya sendiri, depan laptopnya entah mengotak atik apa, tentunya yang
berkaitan dengan jejaring sosial juga wilayah koneksi teghnologi informatika.
Belakangan ku ketahui bahwa saat itu dialah penanggung jawab masalah dokumentasi
dan publikasi yang berkaitan dengan teknologi informasi, jelas saja karena
dialah sang pemilik sosial media di ikatan mahasiswa se jawa tengah itu. Luar
biasa pula produk-produk buatan hasil buah pikirnya. Tak sedikit pula pujian
menghampiri dirinya, bahkan kalau ada kesempatan, standing aplaus
menghujaninya.
Awalnya
komunikasi kami ya seperlunya saja karena tak banyak peran yang mengharuskan ku
untuk berhubungan langsung dengan orang ini. Paling-paling juga minta tolong
benerin,konekin printer dengan laptop yang ada di ruangan ku. Ah iya jadi ingat
ngomongin soal ruangan, aku dan tim ku ada di divisi kesekretariatan sehingga
membutuhkan ruangan khusus untuk melaksanakan tugas ku dan timku. Nah saat itu
ada 2 ruangan bersebelahan dan yang satu sudah menjadi hak milik divisi
publikasi yang dinakhodai olehnya dan ruangan yang satunya kosong sehingga aku
dan tim ku Nang klaim bahwa itu akan menjadi ruangan kesekretariatan. Sudah tertata
rapi namun penanggung jawab tim tidak menghendaki ruangan itu dari situ alhasih
bertukarlah tempat dengan ruang publikasi haha dari sini lah awal percekcokan
konyol antara 2 tim yang akan menjadi bahan ledekan selama event berlangsung
hingga beberapa lama setelah event itu, karena yang satunya gag rela dan
satunya tukang klaim yakni aku dan temanku tentunya maka kami pun saling
berkunjung ah, lebih tepatnya 2 ruangan
itu jadi milik bersama dan mereka juga dia bebas keluar masuk dengan nyamannya
ada di ruangan ku. Kita jadi akrab bercanda dll. Masih sangat ku ingat saat
sprinter eror atau laptopnya yang eror maka otomatis mulutku berteriak
“mas.....printer atau mas....laptop atau mas....ini kok gag bisa atau
mas....ini gimana” karena aku memang gapteg ya hahha jadi begitulah maka
terkesan manja juga ada ckckckc .
Kita
akrab maksudku aku dan dia, beberapa kejadian yang otomatis membuat kita sering
komunikasi, hingga sampai pada cerita ada jas almamater nempel di badanku saat
tidur, entah siapa pelakunya yang pasti sang pemilik dengan sengaja
menyelimutkan pada ku. Walaupun aku tak merasakan langsung manfaatnya tapi
terima kasih banyak atas perhatiannya. Haissh
kayak penutup surat saja hahaha
Dari
sana aku sudah mulai curiga sebenarnya apa yang terjadi tapi aku berusaha
menutup mata, biarkan waktu yang bicara
sendiri hihi.
Pena
itu, jalan jalan itu, permintaan untuk duduk bareng,, jaket yang wangi parfum
kemudian terpaksa ku cuci lagi karena gag tahan dengan wangi parfum yang
menyengat, hafalnya jadwalku, pertanyaan pertanyaan yang konsisten, permintaan
untuk masuk dpd, datang saat aku ujian skripsi, ah...semua itu kamu lakukan.
Yang
awalnya aku biasa saja dan tak pernah perdulikanmu dengan seksama sampai pada
aku selalu mencarimu di semua situasiku, sampai aku dengan entengnya bercerita
banyak tentang ku, tentang semuanya, aku yang terkesan tak pernah perduli
tentang perasaannya, aku yang dengan entengnya meminta ini dan itu padanya, aku
yang pada akhirnya manja dihadapannya.
Hingga
sekarang dia benar benar cuek, aku juga heran bagaimana bisa dia melakukan hal
itu dengan orang yang dia suka, benar benar tak menanggapi apapun yang ku
usahakan. Ah berubah jadi gunung es, dingin....
Aku
yang sekarang selalu mencarinya untuk berbagi cerita, entah lah aku mulai suka
bercerita banyak hal dan rasanya selalu ingin ku bagi dengan nya, hanya saja
aku tak tau caranya, aku malu jika nanti dikira wanita yang tak punya harga
diri masih saja berkomunikasi padahal sudah tidak diperdulikan lagi. Pernah aku
sangat merindukannya, hingga mungkin aku menjadi aneh. Pernah juga rasanya aku
putus asa dan ingin menangis dihadapannya, pernah pula aku ingin menyusulnya ke
kota dimana dia tinggal, hingga berfikir untuk menghubungi keluarganya. Pernah
berharap bahwa dia lah orang yang akan membawaku serta menyelamatkan ku dari
cerita perjodohan itu, sampai pada aku benar benar menyerah untuk bisa
berkomunikasi apa lagi bertemu dengan nya, dan pernah pula aku merasa sangat
cemburu dengan wanita wanita yang ia sebut namanya di sosial media juga foto
foto nya, bahkan sampai memimpikannya.
Ketika
ku ulang kembali putaran gambar video tentangnya maka akan kudapati bahwa dia
selalu ada saat aku dalam kesulitan ya kecuali kesulitan yang mengharuskannya
ada di sampingku, namun esensinya dia memang selalu ada, dia selalu faham
maksud dan inginku dengan sedikit kode saja dari sinilah aku mulai suka
bermanja dengannya.
Hay.....
orang ini dimanakah kamu sekarang??
Sangat
sering mengilang dan lama namun jika sekali saja muncul maka semua terasa manis.
ah aku tak tau bagaimana orang ini. Aku juga bingung dengan perasaanku,
seringnya di tinggal dan tak diperdulikan membuat ku tak bisa menebak juga
menempatkan posisiku untuknya.
Kadang
aku berpikir menyerah saja dan pergi toh dia juga tidak jelas buat ku, dia juga
tidak cukup berani mengambil sikap dan memperjuangkan ku berada di sisinya.
Jika sudah begini rasanya dia sama saja dengan laki-laki lainnya yang hanya
mampir dalam hidupku dan menyapaku kemudian setelah tahu aku dia pergi dengan
kepengecutannya untuk membawaku dan memperjuangkan ku berada di sisinya. Datang
jika butuh dan kemudian pergi begitu saja, menghilang seolah tak perduli seolah
aku bukan siapa siapa.
Ah....iya
mana boleh aku marah, aku siapa? Manusia tak berdaya untuk bisa marah, memangnya
mau marah sama tuhan? Keadaan? Takdir?
Karena
yang terjadi sekarang adalah akibat perbuatanku dimasa lalu maka ini adalah
salahku, iya kan profesor medkom ikatan mahasiswa?
Aku
sekarang sudah di sini di ikatan mahasiswa ini seperti yang kamu minta juga
karena aku tak mau berhenti untuk menjadi manfaat, aku hanya ingin 1 saja
menagih janjimu untuk menemaniku berada di ikatan mahasiswa ini. lalu jika kamu
penuhi ataupun tidak terserahmu, aku sudah menyerah untuk meminta jika hanya
sebentar dan kamu kembali menghilang.
Hanya
satu yang ku mengerti bahwa hangat mu ternyata sama semunya profesor medkom
ikatan mahasiswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar