Inilah akhir dari kisah ini, kayak lagu
ajah haha,.
Tiga sampai enam november duaribu
enambelas menjadi hari-hari bertahan
untuk yang terakhir, meskipun dengan dua kali menangis tersedu dihadapan
beberapa orang, meskipun dengan hati yang remuk redam, meskipun mamaksakan
tubuh bertahan, tentunya dengan tim yang luar biasa, Alhamdulillah tugas
terakhirku selesai meskipun tidak dengan sempurna.
Musyawarah daerah dewan pimpinan daerah
ikatan mahasiswa muhammadiyah jawa tengah namanya. Even terakhir atau tugas
terakhir sebagai penanda berakhir pula perjuangan struktural ku di institusi
ini. Tak berharap lebih kecuali semoga kelak menjadi lebih baik, semoga dengan
kesemogaan yang amat besar karena ku tau siapa nanti yang menjadi panglimanya
mereka yang belum bisa dipercaya. Ahhh
sudah lah itu menjadi urusan mereka sekarang.
Terima kasih telah mengajarkan ku
bagaimana bangkit lagi dan lagi dengan kesakitan dan kebencian kalian, dengan
sinis dan absurb kalian, dengan jarak yang jauh dengan kegilaan yang terkadang
bego, dengan perjuangan yang berharga.
Memang aku nggak pernah tau siapa musuh
dan temanku disana yang dari awal ku anggap keluarga baru. Tapi yahh kalian
memang keluarga yang dengan keunikan sendiri hah sebut saja kebohongan dan
kepalsuan itu.
Ada kebahagiaan tersendiri dibalik itu semua. Aku bisa mengenal beberapa yang masih jujur apa
adanya, sebut saja havidz haha anak yang selalu adem gag pernah terlihat emosi
marahnya yang meluap luap selalu dengan senyumnya menentramkan yang akan
menyakitinya, tegar yang sok sangar dan memang sangar ya walaupun tidak pernah
maksimal dalam menjalankan tugasnya manun dia salah satu yang membuat aku
semangat dan masih percaya adanya teman di keluarga itu, yedi yang walaupun
banyak kebohongan terkadang dia memang tulus ketika membantu sesama gerak
cepat, bani haha si banyak omong yang selalu membuat orang ragu padanya,
membuat kesal menunggu janji-janjinya namun setidaknya bani masih bertanggung
jawab dibanding yang lain, perjuangannya ketika tau siapa sebenarnya bani pasti
semua akan sayang padanya termasuk aku, dengan gayanya yang narsis tingkat akut
tapi tetep sederhana, fadli ni orang tidak begitu terkenal layaknya bani,
gerknya juga tak banyak orang tau namun mengalahnya....diamnya kocaknya yang
koplak namun tetap selalu berfikir positif apapun keadaannya, selalu bisa
menemukan jalan tetap adem iya fadli adem membuat tempat tersendiri. Terima
kasih banyak kalian yang selalu bersama ku. Sungguh aku menyayangi kalian
karena Allah. Kelak suau saat kita harus bertemu walau dengan keadaan yang
berbeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar