Sabtu, 31 Maret 2012

Melanjutkan Melukiskanmu

Melanjutkan kembali lukisanmu untuk kugambar dalam kertas dengan tinta merahnya. Beberapa hari, sekitar 15 hari mungkin lebih, karena aku tak menghitungnya. lukisanmu selalu menampakkan diri dengan begitu jelas dalam ruang tak sadarku entah kala matahari bersinar maupun kala bulan dan bintang bercengkrama.

kata orang itu karena aku selalu memikirkannya padahal untuk memikirkannya aku takut, apalagi sampai mengeluarkannya begitu jelas dalam ruang prestisiusku. kadang aku sampai teriak dalam kesunyian, kenapa enngkau selalu muncul...????!!!!??? kenapa begitu jahat??!! apa salahku sampai engkau masuk dalam ruang prestisiusku??!!
Tidakkah engkau kasihan terhadapku jka terus seperti ini ruang itu akan pecah dan menjalar ke gumpalan heparku hingga membuat warnanya merah merona. pasti engkau tau apa akibatnya jika sudah begini, bahaya,bahaya,bahaya.

Alarm peringatan sudah mulai sedikit bergerak  yang artinya siaga penuh untuk siap mengeluarkan bunyi yang memekakkan telinga seakan akan semua orang harus bersiap karena bahaya akan segera melanda. Otak reptilku pun sudah lincah bergerak, menhindar agar bisa menolak ketika penghantar lukisanmu datang mengetuk pintu dengan suara lembutnya " Assalamu'alaikum, bolehkan saya memasukkan lukisan gagah ini??"
Sangat lembut hingga tak tega untuk menolak.
Pertahanan ke2 juga tak kalah berjuang bersama pasukan limbik dengan perrsenjataan lengkap. tapi tetap saja kelembutan hepar dan ritme itu mampu meluluh lantakkan  pasukankkku. senjata senjata itu seakan berkarat dan macet mengeluarkan jaring penghalau lukisan gagah ini.
Tak cukup dengan pasukan limbik, neokortek pun memeras otak untuk menemukan cara, strategi untuk  menghalaumu. agar engkau tak semakin dalam masuk ke ruang prestisiusku yang mungkin sudah penuh dengan lukisan lukisan mu yang dahulu pernah tertangkap oleh otak kananku. namun pada akhirnya 3 pasukan panrtahananku tetap kalah dan harus menyerah  pada kelembutan hepar dan ritme mu yang begitu indah. kekuatan relief lukisanmu juga belumbisa tergoyahkan hingga begitu lincah melesat melewati itu semua, menari nari riang dan tak memerlukan lagi constructivism learning menjelajahi ruanh tertutup dari segala hal yang nyata tanpa menyisakan 1 ruangan pun.
Berapa lamakah engkau menghancurkan partahananku  dan menari nari bersama bayangmu yang lain dalam ruang prestisiusku. mungkinkah aku harus menambah ruang lagi hanya untuku ataukah aku harus membangun 1 ruang yang luas khusus untuk tempat relief, lukisan, bayangan serta kenanganmu untuk kau tinggali selama kamu mau. selama masih ada hari disini.
Tinta merah ini juga akan terus menorehkan huruf huruf lukisanmu tak perduli berapa miliyarkah jumlah huruf yang menyusun.

Tidak ada komentar: